Perlahan,, Perih ku terkikis oleh revolusimu
Meski nafasmu terengah-engah
Namun tak terkurangi kekuatanmu
Dulu hatimu suram ibarat malam
Yang membuat sorotan kelam itu nampak tajam
Penderitaanmu pun ingin ku rasakan jua
Walau bernanah
Hingga pun tercabik ataupun membusuk epidermisku
Luka itu..
Jika hanya perih aku tak mampu menahannya
Namun jika berdarah maka akan terkurangi sakitnya
Dirimu bagaikan ombak yang terkadang tenang
Tapi acapkali bergemuruh dengan ganas tanpa pandang asa
Godaan mereka mungkin akan kau hampiri kembali
Tapi kumohon jangan berpaling dari jalan ini
Aku masih berhenti
Jika kau putuskan,,
Maka aku kan segera berlari mengejar saudaraku dan meninggalkanmu
Tapi aku tak mampu
Keyakinan ini tak kan berubah
Meski di lain masa ku harus menyusurinya sendirian saja
Percayalah..
Tak kan tersisih dirimu dari kebaikan
Jika mushaf-mu kau pegang dengan keteguhan
Rabb-mu Maha Mendengar
Luapkan kegundahan dengan sujudmu
Dzikirmu..
Revolusimu beserta Riwayatku Kini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar