RSS

Sedikit Seputar Mimpi: “(Menengok arti mimpi melalui Tafsir Mimpi)”

          
Ketika pertama kali saya mengetahui bahwa sebuah mimpi dapat diinterpretasikan menjadi sebuah maksud yang memiliki makna tertentu, saya menjadi sangat tertarik untuk mengetahui lebih jauh perihal mimpi dan penafsirannya. Untuk memuaskan hasrat keingintahuan saya itu, saya pun iseng-iseng mencari beberapa tulisan yang berkaitan dengan tafsir mimpi ini.
Disini saya ingin mencoba berbagi sedikit mengenai hal tersebut kepada teman-teman sekalian. Silakan berikan tanggapan, komentar, saran, kritik terhadap artikel ini jika berkenan. Karena tulisan ini bersifat terbuka terhadap berbagai pendapat yang kalian kemukakan. Selamat membaca..:)
*******

Banyak orang yang percaya bahwa mimpi sekadar “bunga tidur” yang tidak memiliki arti, tidak berpengaruh sama sekali, dan bukan sesuatu yang harus dipikirkan. Namun, tidak sedikit pula orang yang yakin bahwa mimpi merupakan firasat akan adanya suatu kejadian terhadap dirinya (orang yang bermimpi), memiliki makna khusus, bahkan harus disikapi secara khusus pula. Perbincangan mengenai tafsir atau interpretasi mimpi sudah berlangsung sejak zaman kuno jauh sebelum Aristoteles (384-322 SM) sampai saat ini. Perbincangan mengenai hal ini tidak akan pernah selesai karena masing-masing orang (ahli) memiliki dasar dan pandangan sendiri. Karenanya tidak mengherankan jika muncul berbagai versi tafsir mimpi.
Mimpi memiliki manfaat. Salah satunya adalah pengetahuan. Hal ini pernah dialami oleh salah seorang pemenang Nobel, yakni Loevi. Loevi memimpikan sebuah eksperimen selama tiga malam. Pada malam pertama, dia membuat catatan tetapi tidak bisa menguraikannya. Akhirnya pada malam ketiga dia terbangun, lalu melakukan eksperimen dan memecahkan penemuannya. Manfaat lainnya adalah mencegah terjadinya gangguan emosi.
Mimpi itu sendiri merupakan salah satu jenis aktivitas alam bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indera-indera lain dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM  sleep). Dalam mimpi ini faktor kemampuan otak menjadi pemeran utama. Psikologi alam bawah sadar ini banyak jenisnya. Mimpi sebagi kegiatan alam bawah sadar dalam psikologi termasuk dalam ranah psikoanalisis. Sementara itu, ilmu yang mempelajari mimpi disebut Oneirologi.
Mimpi adalah salah satu wujud komunikasi antara tubuh, pikiran, dan jiwa kita. Sebenarnya sepanjang waktu kita bermimpi, meskipun saat kita sedang bangun. Hanya saja, proses itu berlangsung di alam bawah sadar kita, sehingga kita nyaris tidak merasakannya. Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan diluar kuasa pemimpi. Pengkecualiannya adalah dalam mimpi yang disebut dengan lucid dream. Dalam mimpi seperti ini, si pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut masih berlangsung dan kadang-kadang mampu mengubah lingkungan dalam mimpinya, serta mengendalikan beberapa aspek dalam mimpi tersebut.
Pada zaman kuno mimpi selalu dikaitkan dengan dunia supranatural. Artinya, dewa-dewa dan syaitan lah yang muncul dalam mimpi. Mimpi yang indah dan membahagiakan diartikan sebagi kehadiran dewa atau Tuhan, sedangkan mimpi buruk yang menakutkan (nightmare) dianggap sebagai kehadiran syaitan saat manusia tidur.
Anggapan-anggapan demikian mulai bergeser saat Aristoteles (384-322 SM) mengemukakan pandangannya tentang mimpi. Menurutnya, mimpi merupakan aktivitas mental ketika seseorang tidur. Saat tidur indera tetap bisa menangkap rangsangan dari luar. Rangsangan itu diperbesar melalui mimpi. Contohnya, ketika seseorang yang kedinginan tidur maka ia bisa bermimpi sedang berada di lautan salju.
Sepeninggal Aristoteles, penafsiran tentang mimpi semakin berkembang. Yang cukup populer adalah pandangan Macrobius dan Artemidorius. Keduanya membagi mimpi menjadi dua sebagai berikut :
  1. Mimpi yang berkaitan dengan masa lalu dan masa sekarang. Disini, mimpi dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa sebelum tidur. Misalnya, saat tidur dalam menahan rasa ingin buang air kecil (BAK), seseorang bisa kemudian bermimpi berada ditengah banjir dan akhirnya ngompol (kencing saat tidur) 
  2. Mimpi yang berkaitan dengan masa depan. Dalam hal ini, mimpi dimaknai membawa pesan tentang peristiwa yang akan terjadi. Disini mimpi dibagi lagi menjadi tiga. 
  • Oraculum, yakni mimpi kenabian atau mimpi yang membawa pesan dari Tuhan
  • Visio, yakni mimpi yang meramalkan peristiwa yang akan terjadi pada masa mendatang  
  • Somnium, yakni mimpi simbolis yang sebaiknya diinterpretasikan dan ditafsirkan secara hati-hati.
Dalam Islam, banyak ayat Al-Qur’an dan riwayat Nabi yang menceritakan masalah mimpi. Contohnya, Surah As-Syafaat (37) ayat 102 yang mengisahkan mimpi Nabi Ibrahim as ketika diharuskan untuk menyembelih putra kesayangannya, Nabi Ismail as. Ada pula Surah Al-Fath (48) ayat 27 mengenai mimpi Rasulullah SAW sebelum perjanjian Hudaibiyah. Dan tentang mimpi-mimpi Nabi Yusuf (Surah Yusuf (12) ayat 43).
Tidak hanya para nabi, ternyata para sahabat pun pernah mengalami mimpi yang pada akhirnya terbukti. Namun tidak seperti mimpi para nabi yang sangat terang dan tidak harus diinterpretasikan karena merupakan wahyu dari Allah, mimpi para sahabat ada yang perlu diinterpretasikan. Misalnya, mimpi Abu Bakar as-sidiq yang menaiki tangga bersama Rasulullah, tetapi mereka berselisih dua anak tangga. Dalam interpretasinya, Abu Bakar menyatakan bahwa kematiannya akan datang dua tahun setelah Rasulullah, dan hal tersebut benar-benar terjadi. Contoh mimpi yang tidak perlu diinterpretasikan, yakni mimpi Bilal bin Rabbah yang melafazkan bacaan-bacaan adzan. Setelah melapor kepada Rasulullah SAW, Rasul mengatakan bahwa mimpinya adalah benar.
Mengenai arti mimpi secara umum, Rasulullah SAW bersabda,”Mimpi itu ada tiga. Mimpi yang baik merupakan kabar gembira dari Allah. Mimpi yang menyedihkan berasal dari syaitan, dan mimpi yang datang dari obsesi seseorang. Jika salah seorang di antara kalian bermimpi yang menyedihkan, hendaklah dia bangun lalu shalat dan tidak menceritakannya kepada orang lain” (HR Bukhari dan Muslim)
Selain itu, Rasulullah juga bersabda, “Mimpi yang baik adalah dari Allah, sedangkan mimpi yang menakutkan berasal dari syaitan. Barangsiapa mimpi yang tidak menyenangkan, hendaklah dia meludah ke sebelah kirinya tiga kali dan berlindung diri kepada Allah dari syaitan, sehingga mimpi tersebut tidak akan membahayakannya” (HR Bukhari dan Muslim)


Bersambung ke artikel selanjutnya……..
(Apa mau dikata..Penulisnya kecape’an nih..Hehe)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar