Tersebutlah suatu ketika
Kisah asmara pecandu dunia
Tapi triliyunan sengsara,,
Meski sebagian pula bahagia
Diantaranya bercerita penuh seksama
Seluas-luasnya
Sedalam-dalamnya
Terkuras
Tercecer
Terpedaya
Terbelenggu
Huft..Entah hatiku mati kah
Atau membatu telah
Tak satupun sudi berbela amarah
Ku amanatkan dzikir
Ku renungkan Fikir
Lalu ku rangkai bait ini berikut syair,,
Sekira asaku terukir
Demi petang apabila fajar menyingsing
Ku dengar nurani melecehkanku seolah berbau pesing
Sadarlah hatiku jua,,
Duka lah ia jika banyak bersuka
Derita lah ia sesudah bersenang ria
Sungguh terlama aku menista
Berpuas jiwa tanpa agama
Kini ku saksikan beribu hikayat cinta membara
Lalu akhirnya?
Semoga bersama-Nya
Semoga selamanya
Cukuplah pada-Nya saja
0 komentar:
Posting Komentar