Kelabu nampak menyelimutiku petang ini..
Bergeming,,Seakan mengacuhkan bisikanku
Ku rayu agar biasnya sudi tenangkanku,,
Dan ku lukis raganya hampir serupa parasnya jua
Tapi senyumnya tak kuasa berkibar
Bahkan mimiknya,,
Berganti setengah sekonpun tak..
Hhhhh…Batinku gundah gulana olehnya
Hingga nampak hatiku pun merana jadinya
Walau gertakannya mengusik berat..Penuh syarat
Namun entah mengapa jiwaku bercengkrama penuh gelora
Aku tak yakin perlakuan itu realita
Karena keramahan yang ku sangka begitu tak sama
Oh..Aku kira hanya sesuatu yang berbeda
Ternyata pula penuh sarat makna
Ku teriaki dia semampu wibawa:
“Bayang-bayang cepatlah berlalu,,
Jangan kau hancurkanku lalu malu!”
Bicara..Berucap..Berujar itu seolah tak sama kini..
Apakah patut dipercayai??
Akh..Mungkin sekeping imajinasi belaka,,
Yang muncul tanpa negosiasi ataupun bertanya
Ku pandangi pada waktu ia berbalik memunggungi waktu,,
Egonya yang bersisa itu..
Aduhai diri..
Otak ini seperti berkhianat meski sesaat
Kemudian waras tak berpendapat
Huuuft…….
Ku telaah langitku sekali lagi,,
Hanya ada petang
Hanya masih petang..
0 komentar:
Posting Komentar